20 DAYS IN MARIUPOL
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Invasi ialah sebagai hal atau perbuatan memasuki wilayah negara lain dengan mengerahkan angkatan bersenjata dengan tujuan untuk menyerang atau menguasai negara tersebut. Atau secara singkat bisa dikatakan bahwa invasi adalah penyerbuan ke dalam wilayah negara lain.
Menurut Mansour Fakih, kekerasan adalah “serangan atau invasi terhadap fisik maupun integritas keutuhan mental psikologi seseorang”. Pandangan Mansour Faqih menunjuk pengertian kekerasan pada objek fisik maupun psikologis. Hanya saja titik tekannya pada bentuk penyerangan secara fisik seperti melukai atau menimbulkan luka, cacat, atau ke tidak normal an pada fisik-fisik tertentu. Sama hal nya dengan kondisi yang sedang di alami oleh warga negara Ukraina yang mengalami kekerasan secara fisik bahkan menciptakan kematian bagi setiap yang bernyawa.
Rusia melakukan serangan terhadap Ukraina pada tahun 2022. Aksi tersebut banyak mendapatkan penolakan oleh berbagai negara di dunia. Oleh sebab itu, seiring dengan berjalannya waktu banyak negara-negara lain turut berempati terhadap kondisi yang sedang dialami oleh negara Ukraina dengan bukti beberapa pihak mulai bersuara untuk menentang serta penambahan dukungan untuk negara yang sedang berjuang tersebut.
Melalui film ini, jurnalis Ukraina (Chernov) bersama timnya menjadi salah satu jurnalis yang menyaksikan langsung dan dengan berani mengangkat hasil pengalamannya tentang bukti nyata bahwa terdapat tindak kekejaman yang terjadi selama invasi Rusia.
Para jurnalis tersebut dapat mengungkapkan suatu kekejaman dengan bukti nyata seperti bukti visual kekejaman perang tersebut berupa pengeboman rumah sakit bersalin, kuburan massal, dan kematian para warga sipil dan juga, melalui film in dapat menolong pembaca dalam melawan Informasi Palsu. Di mana, Rusia telah berusaha untuk mengubah cerita mengenai invasi dan situasi di Mariupol, termasuk melalui perubahan kurikulum pendidikan dan penggantian nama jalan dengan simbol-simbol Soviet.
Film dokumenter ini bertujuan menjadi sarana untuk melawan usaha "Russifikasi" dan penyebaran informasi yang tidak benar, karena dokumenter berbasis investigasi ini menyajikan fakta-fakta yang telah diverifikasi untuk membedakan informasi yang sesuai dengan fakta lapangan.
Film "20 Days in Mariupol" dijadikan sebagai upaya peningkatan partisipasi sosial maupun politik untuk lebih aktif dalam kampanye sosial. Sehingga, dapat membentuk suatu opini publik untuk perubahan sosial yang baik sesuai dengan hak-hak hidup dan kemanusiaan.
Dokumen ini telah menerima sejumlah penghargaan termasuk Academy Award untuk kategori Best Documentary Feature Film dan BAFTA Award untuk Best Documentary. Film ini juga memenangkan penghargaan di Sundance Film Festival dan Sheffield Film Festival.
Komentar
Posting Komentar